Ketua KPU Meninggal Di Usia Muda Diracun

Ada berita sangat panas sekarang yaitu tentang meninggalnya ketua KPU yang usianya masih sekitar 41 tahun, masih sangat muda di dunia per-KPU-nan. Ini meninggalkan banyak misteri yang oleh piha yang memiliki kemampuan akan segera di telusuri terkait meninggalnya sang ketua.
Di negara yang carut marut seperti ini bisa saja memang cara-cara biadab termasuk membunuh lawan politik begitu sangat mudah dilakukan karena sifat bejat sang penguasa yang terkait. Kalau memakan uang rakyat saja ( korupsi ) begitu mudah mereka lakukan kenapa membunuh tidak mudah mereka lakukan? tentu kita semua sudah tahu jawabannya.
Saking banyaknya para pejabat yang terjerat kasus A sampai kasus Z maka bisa saja cara-cara keji mereka lakukan untuk menyelamatkan diri, akan tetapi jika Allah berkehendak untuk menguakkan sesuatu maka itulah yang terjadi. Dengan meninggalnya sang ketua semakin banyak pihak yang merasa ingin tahu dibalik dunia KPU, termasuk salah satunya adalah para hacker.
Beberapa waktu lalu muncul berita tentang bagaimana begitu mudahnya para hacker masuk ke system yang digunakan oleh KPU secara resmi menghitung perolehan suara saat dilakukan PEMILU, kemudahan masuk ke system yang sangat rentat ini memunculkan berbagai pertanyaan, selemah inikah protek terhadap system yang seharusnya sangat dijaga ketat sebagaimana kalau kita lihat saat kotak suara di bawa dari tempat satu ke tempat lain dijaga banyak aparat dan saksi-saksi, akan tetapi di jalur internet kenapa tidak ada penjagaan ketat yang bisa saja begitu mudah di utak atik oleh para hacker yang usil untuk merusah perolehan suara guna memenangkan salah satu calon yang mereka sukai atau bahkan mereka mencari uang dengan menawarkan jasa utak utik mereka.
Tibakno kok kayak gini yha...
Pertanyaan dan bukti kemudahan ini semakin menguak betapa negara ini tidak memiliki protek yang baik terhadap system negara, bagaimana jika data rahasia negara juga tidak dijaga dengan ketat????

Share this :